Suatu minggu yang cerah mendung, tiba-tiba laper, aslinya sih lagi pengen hokben, tp berhubung temenku lagi radang dan pengen makanan yang "hangat dan berkuah", plan aborted. tercetus beberapa ide biasa seperti soto Cak Har dan bakso keju.. hmm, tp kok pengen sesuatu yg beda.. setelah bermeditasi memohon petunjuk, the choice goes to..
berbekal alamat dari om google dan cek TKP di wikimapia, kita berhasil menemukan target tanpa kesulitan yang berarti (eh sempet nyasar dikit ding), sampai disana, oke, rame juga, bakalan lama nggak yaa? ternyata jawabannya : enggak! makanan tersaji dalam waktu yang relatif singkat, komentar pertama yang dilontarkan temenku begitu liat baksonya "loh kok gag ada ijo2nya? padahal di gambarnya ada", dan ternyata si ijo2 yang dimaksud (baca : daun bawang) tersedia di meja beserta saus, sambal, kecap, dan jeruk nipis, dan boleh diambil sepuasnya. horee! dengan gembira dan sedikit tidak tahu diri kita memanfaatkan fasilitas tersebut. Soal rasa? menurutku lumayan dan porsinya cukup gede, yah, pokoknya nggak nyesel ngerogoh kocek Rp.10.000 buat satu porsi bakso spesial + es teh.. sayangnya es tehnya kemanisan!! >,<
yah sekian cerita mengenai pejumpaan pertama saya dengan bakso kepala sapi, semoga bermanfaat!
May 20, 2010 at 10:04 PM
bakso sapi klampis, di pojokan itu kan. Memang mantabs bakso disitu. Dulu waktu masih kul sering makan disitu